Minggu, 09 November 2014

Impian Feat Iman



IMPIAN feat IMAN


Cita-cita tinggi sebagian dari Iman

Di sini saya tidak berbicara tentang mimpi Anda di waktu tidur Anda karena saya sendiri bukan pentafsir mimpi, yang akan saya bicarakan disini soal mimpi yang bisa jadi ada di setiap fikran dan angan-angan Anda. Yap ! lebih tepatnya IMPIAN, impian yang membuat hidup Anda lebih berwarna, lebih percaya diri dan lebih berani, tentunya dalam hal positif.

Sebelum kita melangkah ke bab berikutnya alangkah baiknya Anda perlu tahu, impian itu apa? Oke, langsung saja saya jelaskan. Impian adalah angan-angan dan harapan besar yang bisa jadi bagi orang lain itu mustahil bahkan Anda bisa dicap sebagai orang gila, Anda nggak perlu tersinggung, memang benar adanya orang yang bermimpi tinggi diidentikan sebagai orang-orang gila (hmm, itulah cara berfikir orang mayoritas cara berfikir mereka dengan otak kiri). Sebaliknya Anda harus bersyukur sepenuh hati bukan sepenuh emosi, hehe. Yap, Anda termasuk golongan orang-orang minoritas (otak kanan atau Ashkhabul Yamin hehehe), dan bersiap-siaplah untuk sukses.

Seorang anak berumur 3 tahun ditanya oleh ibunya. ``Nak, jika kau nanti besar mau jadi apa?`` Dengan tanpa keraguan anak tersebut langsung menjawab. ``jadi Pilot, Dokter dan Presiden``. Sekarang jika saya Tanya kepada Anda karena Anda sudah cukup dewasa, apa impian Anda saat ini? Sebagian Anda ada yang jawab ``sudah`` dan ada yang jawab ``belum`` bahkan ada yang jawab ``tidak punya sama sekali``. Bisa dibilang untuk Anda yang jawab ``belum dan tidak punya sama sekali``, cara berfikir Anda kalah dengan anak kecil, harusnya Anda nggak perlu tersinggung, dari pada Anda tersinggung lebih baik ubahlah cara berfikir Anda.

Mulailah bangun impian Anda dari sekarang! Tahukah Anda? Bahwa impian yang tinggi termasuk sebagian dari imannya seseorang, sebab impian adalah harapan besar, harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan bahagia, lebih tepatnya sukses, baik di dunia maupun di akhirat. Bukankah kita berharap hanya kepada Yang Maha Besar? Bukankah kita hanya berharap kepada Yang Maha Tinggi? Bukankah Allah mencintai hamba-Nya yang selalu minta kepada-Nya?