WPAP atau Wedha's
Pop Art Potrait adalah suatu gugus seni ilustrasi potret wajah yang
bersaling-silang secara geometri dengan penggunaan kontradiksi warna-warna
khusus. Dimensi dari gambar yang di-trace (gambar ulang dengan acuan)
tidak berubah, sehingga penampakan akhir dari objek yang di transformasi jelas
dan menyerupai aslinya sehingga mudah dikenali. Teknik melukis ini ditemukan
oleh Wedha Abdul Rasyid,
seniman grafis asal Pekalongan, Jawa Tengah, pada tahun 1990.
Awal kepopuleran WPAP adalah ketika digunakan untuk mengilustrasi cerita-cerita
karya Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya di majalah Hai
WPAP merupakan
gaya ilustrasi potret manusia yang didominasi bidang-bidang datar marak warna
depan (dikenal dengan sebutan foto narak berkotak), tengah dan belakang untuk
menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana
bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama
dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100
persen pada apa yang sedang di trace.
Penemu teknik WPAP, Wedha Abdul
Rasyid
Yang unik dari
proses ditemukannya ilustrasi grafis ini, dalam membuat gambar-gambar
ilustrasi, Wheda dengan acuan foto asli dengan tingkat kesulitan cukup tinggi
terutama menyangkut kesesuaian warna kulit dan kehalusan goresan. Untuk
mengatasi hal itu, dia mulai membuat garis-garis desain tegas yang kemudian
diisi dengan warna-warna. Hal tersebut jadi lebih mudah dan tampilan gambar pun
dengan mudah dikenali sebagai tokoh siapa atau apa. Wedha pada awalnya tidak
menduga bila tekhnik yang diciptakannya bernilai seni, mengingat tekhik itu
dilakukannya karena saat itu (sekitar tahun 90-an) daya penglihatan dan tingkat
akurasinya telah menurun karena faktor usia.
Sampai
akhirnya ada seorang bernama Gumelar, Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedia
Nusantara yang terkagum-kagum dengan karya Wedha dan berupaya
menyebarluaskan aliran seni ini ke seluruh Indonesia. Alhasil, di berbagai
kota, sekarang ini sudah terbentuk komunitas seni yang menggilai teknik WPAP.
Popularitas WPAP di Indonesia menjadikan teknik ini disebut sebagai aliran
wedhaisme.
Repost dari: https://id.wikipedia.org/wiki/WPAP